Tersembunyi di balik kabut tipis pegunungan Vietnam Utara, Sa Pa menyapaku dengan udara dingin yang menusuk. Perjalanan panjang dari Hanoi dengan sleeper bus seakan terbayar lunas saat kaki ini menginjak tanah Sa Pa. Suasana yang begitu berbeda dari hiruk pikuk kota Hanoi atau Da Nang, membuatku tak sabar untuk segera menjelajahi setiap sudutnya.
Dinginnya udara pegunungan tak menyurutkan niatku untuk berkeliling. Berbekal jaket tebal yang kubeli di Da Nang (untungnya!), aku siap menyelami pesona Sa Pa.
Secangkir kopi Vietnam menjadi teman setia di tengah udara dingin yang menusuk. Aroma robusta yang kuat langsung menguar saat kuhirup uap hangatnya. Ah, nikmatnya! Kopi Sa Pa benar-benar sesuatu! Tak hanya menghangatkan tubuh, tapi juga jiwa. Ini adalah kali pertama aku minum kopi Vietnam, dan jenis kopi ini secara instant menjadi kopi favoritku.
Puas menyesap kopi, aku memutuskan untuk mengisi perut di sebuah warung prasmanan kecil. Rasanya seperti kembali ke Indonesia! Nasi goreng, telur dadar, pepes tahu, semuanya tersaji lengkap. Makan dengan lahap, aku sempat melirik sekelompok gadis Vietnam yang juga sedang asik menyantap hidangan mereka. Langsing-langsing begitu, tapi porsi makannya luar biasa! Ah, sudahlah.
Keesokan harinya, aku memutuskan untuk menyusuri Sa Pa dengan motor sewaan. Rasanya bebas bisa menentukan arah sesuka hati. Pertama, aku menuju Cat Cat Village, desa tradisional yang dihuni oleh etnis Hmong. Rumah-rumah kayu berdiri rapi, dikelilingi persawahan berundak yang menawan. Penduduk desa yang ramah menyapaku dengan senyum hangat. Beberapa di antaranya menawarkan kain tenun dan kerajinan tangan khas Sa Pa.
Perjalanan ku lanjutkan menuju Silver Waterfall. Suara gemuruh air terjun sudah terdengar dari kejauhan, menambah semangatku untuk segera menyaksikannya dari dekat. Dan wow! Air terjun yang menjulang tinggi menciptakan tirai air yang sangat indah. Aku menghabiskan waktu cukup lama di sana, menikmati keindahan alam dan udara segar yang membuatku lupa waktu.
Tak lengkap berkunjung ke Sa Pa tanpa mengunjungi Danau Sa Pa-nya. Danau yang terletak di pusat kota ini menawarkan pemandangan yang menenangkan. Gedung-gedung bergaya kolonial Perancis berdiri megah di sekeliling danau, menciptakan perpaduan yang unik antara keindahan alam dan arsitektur klasik. Aku duduk bersantai di sebuah bangku taman, menikmati semilir angin dan hangatnya sinar matahari sore.
Perjalanan ke Sa Pa adalah sebuah petualangan yang mengesankan. Lebih dari sekadar destinasi wisata, Sa Pa memberikanku pelajaran berharga tentang keindahan, keberagaman, dan keramahan.
Sa Pa, aku pasti akan kembali!